Jakarta, BINA BANGUN BANGSA – Akhirnya Bahlil Lahadalia terpilih menjadi Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) untuk periode 2015-2018. Pengurus BPP HIPMI pun sudah disusun bahkan sudah dilaporkan kepada Presiden Jokowi di Istana Negara (6/4/2015). Semua terdiri atas 99 BPH dan 55 pengurus di badan otonom serta ketua-ketua umum BPD HIPMI se-Indonesia.
Teriring ucapan selamat dan sukses disampaikan oleh Ketua Umum BINA BANGUN BANGSA Nur Ridwan, yang berharap agar Bahlil Lahadalia sebagai pimpinan baru dapat melaksanakan amanatnya untuk membawa HIPMI sebagai wadah yang dapat melahirkan pengusaha-pengusaha sukses dan mandiri yang berjiwa nasionalis cinta bangsa dan negaranya, sebagai bentuk upaya bersama dalam memajukan kesejahteraan rakyat dan ketahanan nasional.
Nur Ridwan berharap agar HIPMI sebagai asosiasi yang telah berpengalaman selama lebih dari 40 tahun, sudah saatnya HIPMI menunjukkan kemampuannya untuk membawa perbaikan perekonomian dari tingkat lokal hingga daerah seluruh nusantara, sehingga memberikan kontribusi positif bagi pembangunan nasional seutuhnya, apalagi dalam menghadapi berbagai tantangan perekonomian global yang semakin ketat.
“HIPMI sudah seharusnya bisa menjadi penggerak percepatan pembangunan nasional di segala bidang, yang berbasis pemberdayaan masyarakat, sehingga itulah fungsi sebagai mitra strategis pemerintah dalam memajukan pembangunan nasional”, harapnya.
Yang menurut Nur Ridwan bisa melalui pemberdayaan Koperasi dan pengembangan UMKM dengan menggandeng para pelaku UMKM serta giat lakukan pemberdayaan masyarakat, sehingga menciptakan perekonomian lokal dan memperkuat ekonomi daerah menuju ketahanan nasional.
“Siapkan pembinaan, pelatihan dan pengembangan serta ciptakan pasar bagi pengusaha UMKM dan pemberdayaan masyarakat, kembangkan kreativitas dan inovasi tekhnologi terbarukan, maka Indonesia akan menjadi negara berkembang menuju negara maju yang makmur dan sejahtera”, harapnya lagi.
Berarti HIPMI bukanlah sekedar kumpulan pengusaha ekslusif yang hanya bicarakan proyek-proyek di pemerintahan dan bisnis perkebunan dan pertambangan semata, tetapi seharusnya lebih kepada pembangunan perekonomian Indonesia berbasis pemberdayaan masyarakat sebagai langkah nyata untuk segera menciptakan berbagai lapangan pekerjaan dan usaha bagi seluruh generasi pekerja di negeri ini.
“Dan saya percaya bahwa saudara Bahlil Lahadalia dapat mewujudkan maksud dan tujuan yang baik ini, demi terwujudnya keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, Aamiin”, tandasnya. (RMOL.CO)