Ada banyak bisnis rumah tangga yang bisa dilakukan oleh setiap rumah tangga di Indonesia. Salah satunya adalah Bisnis Sosis Bandeng.

Jika selama ini kita sudah sangat kenal dengan ikan bandeng dan produknya, diantaranya bandeng presto.  Kali ini pengasuh pojok konsultasi UMKM ini akan menyorot bisnis sosis bandeng.  Ternyata usaha ini sangat menjanjikan, omzet bisa mencapai Rp. 15 juta per bulan.  Kenyataannya itulah yang dialami oleh Bapak Anton yang sudah menekuni bisnis sosis bandeng sejak tahun 2006.  Bagaimana dan apa itu bisnis sosis bandeng silahkan simak uraian berikut ini :

Amati Tiru Modifikasi (ATM) Bisnis Sosis Bandeng

Sosis bandeng, bisa menjadi alternatif usaha bagi pelaku UKM, khususnya di lokasi yang mana ikan bandeng segar mudah atau gampang diperoleh.  Katakanlah di pusat-pusat budidaya ikan bandeng, pada tambak yang banyak tersebar di sepanjang pantai. Atau di situ dan danau yang mengembangkan ikan bandeng melalui sistem Keramba Jaring Apung.

Anton adalah seorang pelaku UKM yang sudah berhasil mengelola usaha ini secara industri rumah tangga (home industry) sejak tahun 2006.  Dengan berbekal semangat dan modal seadanya Anton berhasil mengembangkan bisnis sosis bandeng hingga saat ini telah menghidupi keluarga dan sejumlah karyawannya.  Maka diapun  ingin berbagai pengalaman kepada yang lain agar bisa juga berhasil seperti dia.

Pengusaha : Anton (nama lengkap Imam Tantowi), umur ± 35 tahun

Alamat : Jl. Hembo Gedung Musholla I No. 19 RT 03/07 Jatimulya Bekasi Timur

Merek Dagang : Sosis Bandeng  merek “IZZAN”

Keunggulan Produk : Tanpa bahan pengawet, bebas kolesterol ,dipasarkan dalam keadaan beku. Sosis menyerupai ikan bandeng, bukan onjong bulat seperti sosis biasa. Bila disimpan dalam freezer sosis bandeng itu bisa bertahan hingga tiga bulan. Sedangkan kalau di dalam kulkas awet selama sepekan. Sementara dalam suhu normal bisa bertahan selama dua hari.

Mulai usaha : Menjalankan usahanya sejak tahun 2006 di rumah sewa di kawasan Bekasi Timur, Jawa Barat.

Latar belakang usaha : Perusahaan tempat bekerja gulung tikar akhirnya memutuskan menjadi wirausaha sosis bandeng.

Modal awal Rp. 500.000 dipinjam dari keluarga. Sebagian untuk modal kerja, sedangkan peralatan produksi memanfaatkan peralatan dapur yang dimiliki.

Tips Sukses : Berani memulai, pantang menyerah, lakukan inovasi, maksimalkan kemampuan dan peralatan yang dimiliki.

Bahan baku : ikan bandeng hitam segar, harga Rp. 15.000 s/d Rp.17.000 per kg

Pemasaran : Jakarta, Bogor, Tangerang, Depok, dan Makassar. Semua dia pasarkan dengan bantuan delapan agen penjualan. Pada awalnya penjualan melalui jaringan teman yang biasa menjual produk. memasok ke pasar modern seperti Hero, Giant, Farmers Market Kelapa Gading, dan Mal Pondok Indah I. Termasuk menjual ke beberapa restoran Sunda di Jabodetabek.

Harga jual produk ke supplier : Rp. 12.500 yang di bungkus, isi satu ekor bandeng (berat 185 gram) dan Rp.11.000 bila dikemas dengan plastik hampa udara.

Keuntungan : Rp. 15 juta per bulan

Produksi : dalam sebulan mampu membuat 1.400 kardus sosis bandeng. Satu kardus berisi satu bandeng seberat 185 gram (gr). Harga di pasaran (diterima konsumen) Rp 15.000 sampai Rp 17.000 per kardus,” ujarnya. Omzet mencapai Rp 15 juta sampai Rp 20 juta perbulan.

Cara Pembuatan Sosis Bandeng (secara garis besar)

  • Pembuatan bandeng sosis dimulai dengan bahan baku ikan bandeng hitam (kepala besar), contohnya untuk menghasilkan 12 kilogram sosis bandeng perlu 120 ekor ikan bandeng segar sebagai bahan baku.
  • Insang dan kotoran isi perut ikan dibersihkan, usahakan kepala ikan tetap menyatu dengan badan ikan. Ikan dibilas dengan air sampai bersih.
  • Kulit ikan dipisahkan dari daging badan ikan, dengan cara melorotkan kulit ikan mulai dari bawah kepala hingga ke bagian ekornya.  Kulit ikan harus tetap dalam keadaan baik jangan robek.  Kulit ikan ini akan dipakai dengan memasokkan adonan sosis ikan bandeng ke dalamnya.
  • Daging ikan yang sudah dipisah dari kulit ikan, diambil dagingnya dan dipisahkan dari duri-duri ikan. Proses pembuatan bandeng sosisnya memerlukan tenaga kerja yang terampil dan terlatih. Jika kurang hati-hati dalam proses pengerjaannya bisa berdampak kurang bagus terhadap kualitas produk yang dihasilkan. Misalnya kulit bandeng sobek saat daging ikan di keluarkan setelah tulang-tulangnya ditumbuk dan dihancurkan.
  • Dalam tahapan pengolahan daging bandeng, perlu ada es batu pada saat dipisahkan dari bagian kulit. Sedangkan fungsi es batu, tak lain untuk menjaga kesegaran daging dan tidak menimbulkan bau akibat terlalu lama dikeluarkan.
  • Daging bandeng digiling halus hingga tiga kali gilingan sampai yakin sisa duri benar benar sudah halus dan menyatu dengan daging bandeng.
  • Siapkan bumbu-bumbu masak untuk campuran daging bandeng. Terdiri dari bawang merah, bawang putih, kemiri, merica, garam, gula.  Bumbu tersebut digiling halus dan dimasak hingga berminyak.
  • Kuning telur diaduk merata
  • Daging bandeng dan bumbu giling dicampur dan diaduk merata ditambahkan tepung secukupnya kemudian dikukus hingga matang.  Masukkan ke dalam kulit bandeng yang sudah dikupas sebelumnya. Bentuknya akan sama dengan ikan bandeng benaran.

Selamat mencoba.

Salam Sukses UKM Indonesia, UKM Nusantara…

Ada yg bisa kami bantu ?...