Pulau Untung Jawa, BINA BANGUN BANGSA – Sudin Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu kembali menyelenggarakan lanjutan kegiatan Bimtek Industri Kreatif tahun 2022, kali ini di Pulau Untung Jawa, Jumát sampai dengan Sabtu, 27 – 28 Mei 2022, bertempat di Aula Gudung Sasana Krida Wisata Pulau Untung Jawa.

Dengan mendatangkan pemakalah dan nara sumber dari Jakarta, berangkat dari dermaga Pantai Marina Ancol, rombongan sampai di lokasi Bimtek disambut dengan PJLP / Pokdarwis Sudin Parekraf Pulau Untung Jawa.

Acara dimulai dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan pembacaan Doa. Selanjutnya penyampaian laporan Ketua Penyelenggara Bimtek, Kepala Seksi Industri Kreatif Kepulauan Seribu, Farizaludin.

Dalam laporannya Kasi berharap untuk para peserta yang terdiri 60 peserta dari para pelaku UMKM binaan Pokdarwis, dan UMKM binaan Jakpreneur serta dari binaan Ibu-Ibu PKK, Kecamatan Kepulauan Seribu Selatan, yaitu Kelurahan Pulau Untung Jawa, Kelurahan Pari, dan Kelurahan Pulau Tidung, agar termotivasi untuk meningkatkan jumlah dan nilai tambah produktivitas daripada produk dan jasanya sehingga menjadi produk dan jasa industri kreatif unggulan dari kepulauan seribu bagi yang sudah memiliki usaha.

“Kami berharap dengan Bimtek ini, para peserta bisa mendapatkan bekal dan ilmu sehingga termotivasi atau punya gagasan bagi yang sudah mempunyai usaha untuk mau mengembangkan usahanya (lebih baik lagi),..dan bagi yang belum punya usaha, dengan Bimtek ini bisa menginspirasi agar peserta punya keinginan untuk punya usaha baru”, kata Kasi.

Bimtek dibuka Kepala Sudin Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kabupaten Kepulauan Seribu, Puji Hastuti yang diwakili oleh PLT Kasubag TU dan Keuangan Sudin Parekraf Kepulauan Seribu, Bapak Heru.

Sesi Pertama diisi dengan tema “Ekonomi Kreatif dalam Rangka Peningkatan Perekomomian Lokal”, yang disusun oleh Ketua Umum BINA BANGUN BANGSA, Nur Ridwan dan disampaikan oleh Ketua Bidang Pengembangan Koperasi, UMKM dan Industri Kreatif BINA BANGUN BANGSA, Gesty Probowati.

Materi yang disampaikan Gesty kepada peserta adalah tentang definisi dan dasar hukum pelaksanaan ekonomi kreatif, berikut jenis usaha, mengapa dan manfaat, serta metode pengembangan ekonomi kreatif serta perbedaannya dengan industri kreatif. Termasuk paparan mengenai potensi pengembangan ekonomi kreatif dan Industri Pariwisata di Kepulauan Seribu.

Selain produk hasil tangkapan ikan yang bisa diolah berbagai macam makanan termasuk snack jadi oleh-oleh khas dari kepulaun seribu. Sektor yang menjadi andalan Kepulauan Seribu adalah sektor pariwisata, karena Kepulauan Seribu memiliki potensi wisata yang luar biasa. Menurut data jumlah kunjungan pada tahun 2019 berjumlah 777.008, terbagi wisatawan mancanegara berjumlah 28.417 dan wisata nusantara berjumlah 748.591. Tapi sejak Pandemi Covid-19 melanda Indonesia 2020 yang lalu hingga 2022 ini, kunjungan wisatawan menurun drastis di Kepulauan Seribu hingga mencapai 33% dari rata-rata kunjungan tahun 2017 – 2019.

Saat ini amenitas di Kepulauan Seribu terdiri dari 7 hotel resort, 661 homestay, 56 rumah makan, jaringan listrik, internet, dan air bersih. Amenitas adalah fasilitas di luar akomodasi, seperti rumah makan, restoran, toko cinderamata, dan fasilitas umum seperti sarana ibadah, kesehatan, taman, dan lain-lain.

Di samping itu, Kepulauan Seribu memiliki cagar budaya, sarana snorkling, diving, swimming, fishing, camping ground, outbound, education/riset, religi/sejarah, dan lain sebagainya.

Pariwisata merupakan sektor utama yang diharapkan bisa menjadi leading sektor yang akan mendorong UMKM Ekonomi kreatif dalam meningkatkan pendapatan masyarakat dan perekonomian lokal, karena paralel dengan perkembangan dan peningkatan penjualan dari semua produk barang dan jasa UMKM terkait dengan pelayanan pariwisata.

Sesi Kedua diisi dengan materi yang disusun oleh Yudi Lazuardi dan dibawakan oleh Indah Erniawati, Praktisi UMKM dan Pengusaha Ekraf DKI Jakarta. Para peserta di berikan penjelasan dan pelatihan untuk bisa membuat bisnis plan yang profesional dengan mampu membuat atau menentukan perhitungan Harga Pokok Produksi (HPP), sehingga bisa ditentukan berapa harga jual yang lebih kompetitif dan juga bisa menyusun strategi dalam penjualan dan atau pemasaran produk atau jasanya.

Sesi Ketiga diisi dengan kunjungan ke konter usaha UMKM binaan Pokdarwis yang menjual produk-produk kriya sebagai souvenir oleh-oleh dari Pulau Untung Jawa. Ditambah dengan penjelasan tentang Koperasi sebagai wadah yang ideal untuk pengembangan bersama para pelaku UMKM Ekonomi dan Industri Kreatif Kepulauan Seribu Selatan ke depannya.

Setiap sesi setiap peserta diberikan kesempatan untuk bertanya. Di akhir Bimtek para peserta mengumpulkan form isian data dan quisioner yang dibagikan di awal acara untuk bahan tindak lanjut dari Bimtek ini. Kemudian ditutup dengan photo bersama.

Sebagai Panitia dari Sudin Parekraf Kepulauan Seribu ada Valentino H.P. Sitio, Tuharno, Rahmat, Fajar Sidik, Novita, dan Nadia.(RHT)

Ada yg bisa kami bantu ?...